Re story Oppa & I Book 1

Sumber gambar: goodreads 

Di buku pertama ini, fokus utamanya kurang lebih pada Jae In dan Jae Kwon si kembar blasteran Korea-Indonesia yang kembali tinggal bersama setelah keluarga mereka rujuk kembali.

Latar belakang perceraian Park Jae Bin dan Sandy. Lima tahun lalu, Sandy meminta cerai karena ia tidak mau ikut Jae Bin ke Seoul demi pekerjaanya di sebuah Bank di Indonesia. Sandy kemudian meminta cerai ke suaminya dan Jae Bin menyanggupinya. Perceraian mereka bukan hal yang mudah buat si kembar Jae Kwon dan Jae In karena keduanya harus hidup terpisah. Jae Kwon memutuskan untuk ikut dengan sang ayah Jae Bin ke Korea sementara Jae In tetap di Indonesia bersama sang Ibu Sandy.

Lima tahun berlalu dan kehidupan Jae In dan Sandy cukup susah setelah bank tempat Sandy bekerja bangkrut dan mereka hidup terlunta-lunta di Indonesia sampai Jae Bin tiba-tiba muncul di flat kecil mereka. Jae Bin mengajak Sandy untuk rujuk. Di sinilah Jae In sekarang di bandara Incheon menunggu sang ayah menjemputnya dan ibunya.

Jae In sebenarnya agak malas bertemu dengan kakak kembarnya karena ya kakak kembarnya tidak mengontaknya selama lima tahun atau itu pikiran Jae In.

Hari-hari Jae In di Seoul terasa sepi, ia yang harus meninggalkan semua demi orang yang sudah meninggalkannya miris memang. Jae In menghabiskan waktu menggambar di situ ia berkenalan dengan Choi Seung Won ketua eksul teather yang berbagi tempat rahasia dengannya. Jae In juga meminta Jae Kwon untuk merahasiakan hubungan mereka karena ya, Jae In masih sakit hati. Tapi Jae Kwon tidak merahasiakannya dari kedua teman baiknya Dae Suk dan Tae Jun jadi keduanya tau hubungan Jae In dan Jae Kwon yang adalah kembar.

Ketidak tauan hubungan mereka membuat ada rumor bahwa keduanya berkencan apalagi setelah Jae In menemani kakak kembarnya mencari hadiah untuk perayaan anniversary orangtua mereka.

Waktu berlalu dan Jae In tidak sadar bahwa ia terus memikirkan Jae Kwon kakak kembar yang masih terus berusaha agar lebih dekat dengannya.

Satu kali, Jae In tengah berada di kamar kecil kemudian ia melihat Haneul yang dibully oleh kakak kelas mereka. Jae In membela Haneul yang membuat dirinya disiram oleh kakak kelas yang membully Haneul. Sara kemudian datang menemui mereka ia melihat Haneul dan Jae In tidak lupa menanyakan apa Jae In tidak apa-apa. Tidak sekarang, Jae In tidak siap untuk berteman sekarang.

Setelahnya, Jae In kembali ke tempatnya semula menggambar. Seung Won memberi Jae In jas seragamnya karena tau Jae In akan kedigininan.

Seungwon jugalah yang menyadarkan Jae In bahwa Jae In sering memikirkan Jae Kwon tanpa sadar kemudian menyerah mengira bahwa Jae In berkencan dengan Jae Kwon.

Klimaks mulai terjadi di mana kelas Jae In dan Jae Kwon harus menyumbangkan sesuatu untuk ulang tahun sekolah. Mereka berencana menampilkan drama Mong Ryong dan Chun Hyang dengan Jaein dan Seung Won sebagai pemeran utama. Pertemanan Jae In, Sara, dan Haneul mulai berlanjut setelah keduanya ke rumah Jae In mengetahui kalau Jae In dan Jae Kwon bersaudara.

Pertunjukkan mereka sukses dan semua siswa sekolah ikut kagum. Hyerin senior yang ditaksir Jae Kwon memberi bunga untuk Seung Won karena ya ia sudah tidak menyukai Jae Kwon terutama semenjak Jae Kwon keluar dari klub bola.

Seungwon yang tidak sengaja mendengar percakapan guru di ruang guru kala ia mengambil alat guru Biologi untuk Pelajaran berikutnya memutuskan memberikan Jae In tiket Jump tempatnya akan tampil. Jae In memberikan tiket itu pada Jae Kwon dan Haneul ia juga menyempatkan membeli tiket sendiri demi menonton Seungwon. 

Hubungan Jae In dan Jae Kwon mulai dekat lagi setelah perayaan ulangtahun mereka. Ternyata sang eomma Sandy yang selama ini membalas email Jae Kwon membuat kesalahpahaman keduanya terselesaikan. Apalagi sekelas membuat pesta ulangtahun bahkan Dae Suk sudah memberitahu pada teman-teman sekelas mereka bahwa Jae In dan Jae Kwon adalah kembar.

Di akhir, Jae In akhirnya mengakui bahwa Jae Kwon adalah oppanya. 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Reasons Why I Chose Amsterdam as the Setting for Double Minority Hanna

5 reasons to not isolate yourself despite your mental illness

Four reasons why to-do list is important to reach your goals