Review novel When Love Walked In karya Ega Dyp

 Review novel When Love Walked In karya Ega Dyp



Novel ini berlatar masa SMA masa yang dikenang atau akan dikenang buat kita.

Tokoh utama Arelin atau akrab dipanggil Relin adalah seorang siswa SMA Hayden. Dia bersahabat akrab dengan Nadine. Mereka berasal dari SMP yang sama dan memutuskan untuk bersahabat. Sempat ada cowok yang menarik perhatian Relin pas mos namanya Mika, anak basket yang bikin seperempat cewek di SMA Hayden kesengsem termasuk Relin yang bersikeras bilang dia Cuma kagum sama Mika.

Singkat cerita, keduanya sekelas di kelas 11 dan Mika sering banget gangguin Relin. Relin yang kesel banget sama Mika setelah kejadian yang memalukan di awal masa SMA nya ketika Mika seolah-olah menyatakan perasaanya tapi sebenarnya hanya mengikat tali sepatunya. Mika sendiri cowok yang banyak disukai cewek di SMA Hayden. Kehidupan SMA Relin jadi berwarna selain juga karena kehadiran Nadine.

Satu kali, Relin yang ikut eskul akustik didaulat untuk bernyanyi di acara pensi sekolah. Relin jadi pulang kesorean dan sialnya, bensin motornya habis. Ada cowok ganteng namanya Davin yang menolong Relin bikin Relin kesengsem.

Bahkan relin sampe nanya ke Mika soal Davin. Yang bikin yah Mika cemburu berat. Rahasia kecil yang Relin simpan dengan Nadine berubah jadi gosip seketika karena mulut toa Tasya. Sejak itu Relin jadi bulan-bulanan dan gak mau ke kantin karena takut dengan tatapan dan omongan orang-orang tentang rumornya dia.

Gosip memuncak saat Relin dilabrak sama pacar Davin yang bernama Nara minta Relin buat klarifikasi. Relin yang bingung dan kesel harus gimana akhirnya menerima tawaran Mika buat menyelesaikan semuanya. Mereka memutuskan buat pacaran kontrak sampe gosip Relin suka sama Davin hilang.

Relin yang sebenarnya ga pinter akting memutuskan menjalani hubungan kontraknya dengan Mika pake hati tanpa memikirkan resiko dia bakal jatuh cinta sama cowok itu.

Hubungan Relin dengan Mika gaada halangan sebelum sosok anak baru bernama Gita datang. Cewek cantik itu selalu berusaha deket terus sama Mika dan anehnya, Mika ga keberatan tuh sama kehadiran Gita. Gita makin agresif dan berusaha deketin Mika bahkan ketika cowok itu udah mendeklarasikan hubungannya dengan Relin.

Usut punya usut ternyata Mika itu mantannya Gita dan Gita bilang ke Relin bahwa Mika pacaran sama Relin Cuma biar Gita cemburu. Hal ini bikin Relin yang udah jatuh cinta sama Mika memutuskan buat menyerah akan perasannya. Relin mulai cuekin Mika dan gak mau menyelesaikan masalahnya. Sampe akhirnya, Mika datang ke rumah Relin dan ngomong sejujurnya bahwa dia dan gita udah kelar dan orang yang dicintai Mika adalah Relin.

Penjelasan Mika bikin Relin luluh dong terus mereka memutuskan buat pacaran beneran setelah mengkonfirmasi perasaan masing-masing.  Mika bahkan sampe minta Gita menjelaskan hubungan mereka dan bilang Gita memutuskan buat pindah sekolah karena ga sanggup dia satu sekolah sama Mika.

Suatu malam, Mika ngajak Relin double date  sama pasangan Davin-Nara. Nara juga jelasin sebenarnya dia ngelabrak Relin bukan karena cemburu tapi karena Davin dan Mika yang musuhan semenjak rumor kalo Relin suka sama Davin. Mika juga kasih tau kalo sebenarnya Davin dan Mika sepupuan. Gak lupa Nara dan Davin yang mencie-cie kan Relin dan Mika.

Ga kerasa mereka udah lulus di malam prom, Relin tampil dia melihat Mika dansa dengan cewek lain. Ini bikin Relin cemburu. Mika sama Relin akhirnya pulang bareng karena Mika nganterin Relin dulu. Relin yang bete minta diturunin di tengah jalan. Relin cemburu banget terus Mika jelasin dia dansa sama cewek itu karena cewek itu juga cemburu karena pas tampil, Relin yang ditolongin sama Rama gebetan cewek itu biar ga jatoh.

Malam itu juga, Mika kasih tau kalo dia bakal kuliah di Jerman itu yang bikin Relin juga sempet marah kenapa baru kasih tau sekarang.

Novel diakhiri dengan Relin dan Mika yang memutuskan menjalani hubungan jarak jauh berkomunikasi menggunakan sosial media. Ditambah dengan flashback kenapa Mika ngeprank Relin karena waktu itu Mika pengen minta email Gita, mantannya. Anehnya, kehadiran Relin bikin Mika melupakan Gita dan jatuh cinta pada Relin sampe akhir novel. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Reasons Why I Chose Amsterdam as the Setting for Double Minority Hanna

Gambar
 As many of you may already know from reading my novel Double Minority Hanna , I previously shared the inspiration behind the story, which comes from personal experiences and my community. In this article, I want to delve into why I chose Amsterdam as the setting for Double Minority Hanna and how it plays a vital role in Hanna’s journey. 1. Mental Health Support and Recovery Environment in Amsterdam One of the key reasons I chose Amsterdam is its robust mental health support system and recovery-friendly environment. The city is home to communities, organizations, and a cultural attitude that promotes a positive outlook on mental illness. This is why Hanna, following her brother's suggestion, moves to Amsterdam. The environment contrasts sharply with that of Indonesia, where mental health stigma is prevalent and mental illness is often misunderstood as violence or weakness. In Amsterdam, Hanna finds fewer people willing to bully her, thanks to the city's more progressive stance
Baca selengkapnya

5 reasons to not isolate yourself despite your mental illness

Gambar
  It's hard having a mental illness. I also know my experience of medication as a 10-year paranoid schizophrenic really changed me, especially with isolation. First, let’s define isolation! According to Cambridge.com Isolation is alone, separately from other people, places, or things. Isolation can also produce the noun called lonely which is defined as a feeling of being lonely. Do you ever feel lonely while handling a mental illness? I do too in one of my darkest days in life especially when my depression and paranoia take control, I often isolate myself which makes me feel lonelier. My doctor even said that I must be with other people in order to get well because isolation is really a huge issue for a mentally ill people. It also has a negative impact on your mental illness. Check out my 5 reasons to not isolate yourself despite your mental illness. # 1 Isolation makes you feed on your lonely thoughts There are times when you start isolating yourself of course fr
Baca selengkapnya

Four reasons why to-do list is important to reach your goals

Gambar
These days, people have more work to do and sometimes it has an effect of people’s productivity. One of the simplest ways to increase productivity is by having a to-do list. Let’s begin with the first question: so, what is a to-do list? According to asana.com, a to-do list is a list of things that you have to do. Usually, people just scramble with a to-do list to know what work is more important and the priorities of the day’s work. Anyone can use a to-do list from students who are going through their homework until productive workers. The final question is what is the Importance of a to-do list to reach your goals? First, as mentioned before to-do list can increase your productivity. By sorting tasks that are more urgent than the other tasks. Second, a to-do list provides a sense of accomplishment ticking the box as you accomplish the tasks one by one. It can make you feel great about what you have done by doing your to-do list. Third, a to-do list can improve your memory by writing d
Baca selengkapnya