Memahami beat Cerita B/ B Story di dalam sebuah novel


 

Dalam penulisan novel, B Story atau cerita sekunder memainkan peran penting untuk memperkaya narasi dan mendukung cerita utama (A Story). Sebagai bagian dari beat sheet Save the Cat, B Story adalah beat ke-7 yang berfungsi sebagai subplot paralel. Artikel ini akan membahas apa itu B Story, fungsinya, dan 5 cara efektif untuk menciptakan B Story yang kuat, lengkap dengan contoh dari novel populer.


Apa Itu B Story?

B Story adalah subplot yang berjalan seiring cerita utama, biasanya melibatkan karakter pendukung seperti sahabat, mentor, atau love interest. Subplot ini berfokus pada konflik sekunder atau hubungan yang mendukung perkembangan tema dan karakter utama. Berbeda dengan A Story yang menjadi inti narasi hingga break into two, B Story memberikan dimensi tambahan tanpa mengalihkan fokus.

Contohnya, dalam novel Harry Potter, B Story adalah kehidupan Harry bersama keluarga Dursley yang memperlihatkan tantangan emosionalnya sebelum masuk dunia sihir.


5 Cara Menciptakan B Story yang Efektif

Berikut adalah panduan praktis untuk menulis B Story yang menarik dan relevan:

1. Hubungkan dengan Tema Utama

B Story harus mendukung tema utama novel agar terasa menyatu. Misalnya, dalam novel Double Minority karya Hanna, B Story tentang kepindahan Hanna ke Amsterdam memperkuat tema penerimaan diri dan pertumbuhan pribadi. Pastikan subplot ini memperdalam pesan cerita utama.

2. Ciptakan Karakter Pendukung yang Menarik

Karakter dalam B Story harus memiliki konflik sendiri, meski tidak sekompleks protagonis. Contohnya, dalam Harry Potter, kehidupan Harry di rumah Dursley menunjukkan konflik keluarga yang memperkaya latar belakangnya sebagai anak yatim piatu.

3. Perkenalkan Secara Organik

Hindari memaksakan B Story agar terasa alami. Dalam novel Spring in London, B Story tentang pengalaman pelecehan Naomi oleh kakak Danny diintegrasikan dengan mulus, menjelaskan ketakutannya terhadap pria dan memperdalam karakternya.

4. Jaga Keseimbangan dengan A Story

B Story tidak boleh mendominasi plot utama. Gunakan subplot untuk menambah variasi, bukan mengalihkan fokus. Contohnya, dalam novel 1 4 U, B Story tentang masa lalu kelam Cessa yang benci orang miskin karena ibunya memberikan konteks emosional tanpa mengambil alih cerita utama.

5. Dukung Transformasi Protagonis

B Story sebaiknya membantu perkembangan protagonis. Dalam Love at the Rooftop, kenangan masa lalu Jill dan Vian menjadi pendorong transformasi mereka, memperkuat tema cinta dan perjuangan.


Kesimpulan

B Story adalah elemen kunci dalam novel yang memperkaya narasi dan mendukung tema utama. Dengan menghubungkan subplot ke tema, menciptakan karakter pendukung yang menarik, memperkenalkannya secara organik, menjaga keseimbangan, dan mendukung transformasi protagonis, Anda dapat menciptakan B Story yang kuat dan relevan. Terapkan tips ini untuk membuat cerita Anda lebih hidup dan bermakna, seperti dalam novel-novel terkenal yang telah disebutkan.


Referensi

Save the cat Writes a Novel Karya Jessica Brody

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The History of World Hello Day

3 Reasons Why I Chose Amsterdam as the Setting for Double Minority Hanna

5 recommended self-care activities for your mental illness