Restory Novel Si Anak Spesial Karya Tere Liye: Kisah Inspiratif Burlian dari Sumatera
Selamat datang kembali di Restory, segmen khusus yang merangkum cerita novel populer secara singkat dan padat. Di artikel kali ini, kita akan mengulas novel Si Anak Spesial karya Tere Liye, salah satu penulis best-seller Indonesia. Novel ini menyuguhkan kisah mengharukan tentang perjuangan seorang anak bernama Burlian, yang hidup di pedalaman Sumatera dan dijuluki sebagai anak spesial oleh keluarganya.
Sinopsis Novel Si Anak Spesial – Tere Liye
Latar Cerita dan Tokoh Utama
Berlatar di sebuah kampung kecil di Sumatera pada era Orde Baru, saat televisi masih langka dan kehidupan masyarakat sangat sederhana, kita diperkenalkan pada Burlian, anak ketiga dari empat bersaudara. Ia hidup bersama kedua orangtua dan saudara-saudaranya dalam lingkungan yang penuh keterbatasan, namun kaya akan nilai kehidupan.
Persahabatan dan Kehilangan: Kisah Ahmad
Di bab awal, Burlian berteman akrab dengan Ahmad, seorang anak pendiam yang ternyata sangat berbakat dalam sepak bola. Ahmad bahkan sempat membawa tim sekolah mereka ke pertandingan antarkecamatan. Sayangnya, di hari final, sebuah tragedi terjadi. Saat mengambil bola yang jatuh ke parit, Ahmad digigit ular berbisa dan meninggal dunia. Kehilangan ini menjadi titik balik dalam kehidupan Burlian.
Pertemuan dengan Nakamura dan Pelajaran Hidup
Cerita berlanjut dengan kehadiran Nakamura, seorang insinyur asal Jepang yang bekerja sama dengan perusahaan Korea untuk membangun jalan di desa mereka. Nakamura menjadi sosok penting dalam hidup Burlian. Ia tidak hanya berbagi ilmu, tetapi juga mempercayai Burlian untuk membimbing anaknya, Keiko, agar lebih terbuka. Hubungan mereka menjadi sangat erat hingga akhir cerita.
Pengorbanan Sang Ibu dan Kritik Sosial
Salah satu momen paling emosional dalam novel ini adalah ketika Burlian meminta sepeda dan sang ibu rela menggadaikan cincin kawinnya untuk membelikannya. Dari sini, Burlian belajar tentang pengorbanan dan kasih sayang seorang ibu.
Selain itu, novel ini juga menyinggung isu sosial seperti praktik judi legal bernama SDSB. Meski sempat menang, kemenangan itu justru memicu kemarahan para ibu di desa, termasuk ibunya Burlian, yang kemudian menuntut ditutupnya loket SDSB.
Perjuangan Pendidikan dan Sosok Pak Bin
Di kelas lima SD, banyak murid yang terancam putus sekolah. Pak Bin, guru Burlian, berjuang keras agar para murid tetap sekolah, termasuk Munjib, teman Burlian. Meski sempat ditentang oleh ayahnya, Munjib akhirnya bisa melanjutkan sekolah berkat dukungan desa dan semangat dari teman-temannya.
Tragedi Runtuhnya Sekolah dan Perubahan Nyata
Menjelang pemilihan kepala kampung, sekolah mereka yang sudah rapuh akhirnya runtuh, menyebabkan kematian dua murid kembar, Juni dan Juli, serta mencederai Burlian. Kejadian ini mengundang perhatian media dan pejabat. Dalam kesempatan tersebut, Burlian meminta agar Pak Bin diangkat sebagai PNS dan sekolah mendapat buku-buku baru. Meskipun sementara waktu mereka belajar di tenda darurat, perubahan nyata mulai terlihat.
Kelas Enam dan Mimpi ke Jakarta
Setahun kemudian, Burlian masuk kelas enam dan ikut berbagai kegiatan desa, termasuk kerja bakti bersama ABRI (sekarang TNI). Ia bersama Munjib dan Can berhasil memenangkan lomba lari dengan sedikit strategi licik namun tak melanggar aturan.
Di akhir tahun ajaran, Pak Bin menyarankan Burlian melanjutkan sekolah ke Jakarta, tempat dengan akses pendidikan yang lebih baik. Ternyata, Nakamura telah mengatur segalanya agar Burlian bisa bersekolah di ibu kota.
Akhir Cerita: Dari Jakarta ke Jepang
Cerita ditutup dengan momen saat Burlian berkirim surat kepada Can dan Munjib menjelang Ujian Nasional SMA di Jakarta. Tak lama kemudian, Burlian berangkat ke Jepang, disambut oleh Nakamura dan dipertemukan kembali dengan Keiko.
Kesimpulan: Novel Pendidikan yang Penuh Makna
Novel Si Anak Spesial karya Tere Liye bukan hanya kisah tentang seorang anak yang cerdas dan beruntung. Lebih dari itu, ini adalah novel yang mengangkat tema pendidikan, persahabatan, pengorbanan orangtua, dan harapan di tengah keterbatasan. Melalui sosok Burlian, Tere Liye menyampaikan bahwa setiap anak memiliki potensi istimewa—asal diberi kesempatan dan dukungan.
Komentar