NatashaElizabethpatty

  Generasi kelima K-pop sudah dimulai, dan banyak grup serta agensi yang mendebutkan trainee mereka di tahun ini. Hingga saat ini, ada sekitar 17 grup yang debut di tahun 2024, belum termasuk grup yang melakukan rebranding seperti MadeIn (dulunya Limelight) dan grup yang comeback dengan formasi baru seperti Fifty Fifty. Mengingat generasi keempat sangat identik dengan dominasi girl group, grup wanita di generasi kelima harus berkompetisi dengan sengit untuk memenangkan hati penggemar dan penghargaan pendatang baru. Berikut adalah 4 grup wanita yang memiliki potensi besar untuk memenangkan penghargaan pendatang baru terbaik di tahun 2024: 1. Kiss of Life Grup ini sering dijuluki sebagai “(G)I-DLE-nya generasi 5” karena para membernya yang sudah matang dalam industri K-pop. Kiss of Life terdiri dari empat member yang telah berpengalaman: Julie (mantan trainee The Black Label), Belle (mantan komposer di SM Entertainment), Natty (mantan trainee JYP, peserta "Sixteen" dan "

  So, everyone, get ready! I'm about to release my novel titled Double Minority Hanna . It tells the story of a fifteen-year-old girl diagnosed with paranoid schizophrenia as she tries to solve her problems and become a better person. Many of you already familiar with my journey know that this novel is rooted in my personal experiences, with some parts inspired by the shared struggles of my mental health community. You can read my testimony about my first diagnosis of schizophrenia  here The Beginning My own story begins with being bullied in primary school, even though I attended a Christian school. Despite the environment, bullying was still rampant. I wasn't bullied as badly as Hanna, but it was enough to leave a mark. The bullying I experienced was mostly due to my appearance. My great-grandmother was from Holland, and my European features set me apart from most Indonesians. Things worsened when my peers realized that the teachers treated me differently. Although I stayed i

 Kembali lagi di konten Restory! Kali ini, kita akan bahas drama lama yang mungkin sudah kalian dengar, tapi baru-baru ini tayang ulang di Net.TV: She Would Never Know . Bagi kalian yang suka drama romansa kantor, wajib banget nonton yang satu ini! Drama ini terdiri dari 16 episode dan pertama kali tayang pada tahun 2021. Diperankan oleh Rowoon sebagai Chae Hyunseung dan Won Jin Ah sebagai Yoon Song Ah, kisahnya berpusat pada kehidupan di dunia kerja, cinta yang penuh liku, dan dinamika emosional di antara karakter-karakternya. Cerita dimulai dengan Song Ah yang tengah menjalin hubungan rahasia dengan atasannya, Lee Jae Shin (Lee Hyun Wook). Namun, tanpa sepengetahuannya, Jae Shin diam-diam mempersiapkan pernikahan dengan wanita lain, Lee Hyo Joo (Lee Joo Bin), adik dari direktur utama perusahaan mereka, Lee Jae Woon (Lee Gyu Han). Di tengah kebingungan dan patah hati Song Ah, Hyunseung, yang merupakan junior di timnya, secara perlahan menyadari rahasia kelam Jae Shin dan mencoba membe

 Sebentar lagi The Second Marriage akan comeback pada tanggal 22 September! Bagi para pembaca setia, pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan sosok pelakor yang paling ngeselin—Rashta, atau yang sering dijuluki "Trashta." Karakter antagonis ini berhasil memancing kemarahan banyak pembaca, dan berikut adalah 7 alasan kenapa Rashta jadi salah satu tokoh yang paling dibenci di Webtoon ini. 1. Sifat Manipulatif Rashta terkenal sangat pandai memanipulasi orang-orang di sekitarnya. Bahkan Kaisar Sovieshu pun tidak luput dari tipu dayanya. Dia menggunakan kebohongan dan tipu muslihat untuk mendapatkan apa yang diinginkan, termasuk dukungan Duke Elgy dalam rencana untuk memanfaatkan perceraian Navier dan Sovieshu demi menikahkan Heinley dengan Navier. 2. Playing Victim Sebagai sosok yang antagonis, Rashta ahli dalam memposisikan diri sebagai korban. Salah satu contohnya adalah ketika dia berhasil membuat Koshar, kakak Navier, diasingkan karena sebuah insiden. Kemampuannya ini memb

  Cakra, seorang mahasiswa dari Denver, sedang menjalani penelitian di Universitas Kyoto selama libur semester. Karena kebutuhan ekonomi, ia mencari pekerjaan tambahan. Di aula kampus Yoshida, Cakra pertama kali bertemu Luna, seorang gadis yang menarik perhatiannya dengan tarian yang lincah dan memukau. Pertemuan kedua mereka terjadi di sebuah kedai makanan, ketika Cakra yang menderita radang paru-paru hampir pingsan akibat cuaca dingin. Luna datang membantunya bernafas normal dan memberinya minyak angin. Dari sinilah awal kedekatan mereka dimulai. Seiring waktu, hubungan mereka semakin erat. Cakra memberanikan diri mengungkapkan perasaannya, dan Luna menerimanya. Namun, tantangan pertama muncul saat Cakra harus kembali ke Denver untuk melanjutkan studinya, memaksa mereka menjalani hubungan jarak jauh. Luna dikenal sebagai gadis yang penuh kejutan. Salah satunya saat ia datang ke Denver untuk merayakan ulang tahun Cakra sekaligus tahun baru bersama. Meski hubungan mereka terus bertahan

 In my previous post about the intersection between writing and paranoid schizophrenia, I highlighted some of the advantages that come with this condition, especially for writers. Now, I want to dive into a different, yet equally important, topic—how paranoid schizophrenia is portrayed in popular media, and what they often get wrong. Why Media Representation Matters As a writer living in Indonesia, I’ve seen firsthand how the media often portrays people with mental illness in a negative light. Labels like "crazy" or "dangerous" are commonly used, reinforcing damaging stereotypes. This harmful depiction leads to increased stigma, forcing many individuals who experience mental illness to remain silent about their struggles. It also discourages people from seeking help, worsening their condition to the point where it becomes overwhelming. Where Media Got It Right The Soloist (2009) This film tells the true story of Nathaniel Ayers, a gifted musician with schizophrenia

Mungkin kalian udah tau sebuah film yang namanya belok kanan Barcelona. Film itu diambil dari novel ini judulnya Traveler’s tale.  Bercerita tentang empat sahabat dua cewek dan dua cowok. Langsung aja yuk ke ceritanya. Pertama kita ketemu tokoh-tokoh utamanya. Kita ketemu sama Fara Babedan seorang cewek keturunan arab yang bekerja di Hoi An Vietnam perusahaanya lagi bikin resort di sana dan Fara disuruh untuk bantu di vietnam. Fara orang yang ceria dan cantik banget sampai Retno berpikir bahwa dialah yang akan lebih dulu menikah. Selanjutnya ada Jusuf seorang cowok yang cukup berandal di sekolah. Jusuf bekerja di afrika dan atasannya yang orang Jerman sering menyuruhnya buat pergi ke negara-negara buat memantau target sales di sana. Terus kita ketemu sama Retno seorang staff dari KBRI Denmark. Retno dari keluarga yang sederhana seringkali iri saat teman-temannya berlibur bersama keluarganya makanya dia mengambil jurusan hubungan internasional dan berakhir bekerja di KBRI Denmark. T

 Mental illness is often viewed as a limitation, but in reality, it can also offer unique advantages, especially for those in creative fields. As a writer diagnosed with paranoid schizophrenia, I’ve come to appreciate how my condition brings certain strengths to my writing process. But first, what is paranoid schizophrenia? According to WebMD, paranoid schizophrenia was once used to describe a type of psychosis, a mental condition where one’s perception of reality differs from the norm. Despite the challenges it presents, it can also be a source of creativity, much like the experiences of famous figures such as Vincent van Gogh, who also battled schizophrenia. Let’s explore three unique advantages of having paranoid schizophrenia as a writer. 1. Heightened Sensitivity and Imagination Living with paranoid schizophrenia often means spending time with hallucinations, which sharpens my sensitivity and fuels my imagination. These experiences allow me to vividly picture my characters and del